Bintang Di Angkasa



Semenjak terjadinya Big Bang 15 milyar tahun silam sampai terbentuknya Matahari dan Bumi yang kita diami ini, alam semesta masih terus berproses dan masih mempunyai energi untuk berjalan atau mengembang. Tidak seperti planet-planet, matahari bersinar karena sumber energi yang ada didalam matahri itu sendiri. Oleh karena itu matahri tergolong sebagai bintang. Matahari yang dikelilingi 9 planet termasuk bintang yang besarnya biasa-biasa saja. Masih banyak bintang lain di alam semesta ini yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan lebih cerah. Matahari berjarak 149.600.000 km dari bumi. Alpha Centaury berjarak 40 trilyun km dari bumi dan merupakan bintang kedua terdekat setelah matahari. Berdasar gerak orbital bumi mengelilingi matahari, didapatkan massa matahari 300.000 kali massa bumi. Dari hasil bagi massa dan volume matahari kita dapatkan massa jenis matahari yaitu 1,382 kg/meter kubik. massa jenis matahari hanya 1,4 kali massa jenis air (1.000 kg/meter kubik). Sebaliknya bumi yang lebih kecil mempunyai massa jenis 5,5 kali massa jenis air. Dari hasil pengukuran spektrometri di dalam matahari terdapat 76,4% Hidrogen, 21,8% Helium, 0,8% Oksigen, 0,4% Karbon, 0,2% Neon, 0,1% Nitrogen dan unsur-unsur lain semisal Besi, Silika, Magnesium dan Sulfur.



Matahari terdiri dari campuran atom-atom gas, inti atom, elektron, proton, neutron, positron dan neutrino. Seluruh massa matahari disebut plasma, karena pada suhu yang sangat tinggi semua atom terionisasi habis membentuk plasma. Suhu yang sangat tinggi didalam matahari ini hampir tidak memungkinkan terjadinya persenyawaan unsur-unsur kimia.



Untuk mengukur suhu matahari para astronom menggabungkan metode pengamatan dan berbagai teori untuk menaksir kondisi-kondisi di dalam matahari, misalnya teori penyusutan Helmholtz memperkirakan suhu di pusat matahari mencapai 15.000.000 Kelvin. Suhu ini dipercaya sebagai suhu di dalam inti matahari yang menyebabkan reaksi penggabungan inti atom (fusi nuklir) berlangsung. Energi yang memancar dari inti matahari memanaskan permukaan luarnya (fotosfera). Suhu fotosfer di dapat darihukum pergeseran Wien dengan mengamati spektrum radiasi matahari. Hasil radiasi matahari maksimum berwarna kuning dengan panjang gelombang 510 nm yang menunjukkan suhu fotosfer kira-kira 5700 Kelvin.



Dalam reaksi fusi nuklir, defek massa diubah menjadi energi sesuai dengan persamaan Einstein. Setiap detik di dalam inti matahari 630 juta ton Hidrogen diunah menjadi 625,4 juta ton Helium dengan membebaskan energi yang ekuivalen dengan defek massa 4,6 juta ton. Dengan laju berkurangnya massa matahari sebesar 4,6 juta ton per detik, kita harapkan matahari masih memancarkan energi selama 5 milyar tahun lagi atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar